GaplekNews - Persaingan antara para pembuat aplikasi pesan (messaging) untuk telepon pintar (smarphone) kembali memanas. Setelah sebelumnya WhatsApp diakuisisi Facebook Inc, kini giliran Line, yang melakukan aksi di pasar.
Line, sebuah aplikasi messaging dengan lebih dari 480 juta pengguna, akan mengajukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di Tokyo. IPO, di Jepang diyakini menjadi langkah awal, sebelum akhirnya masuk ke NYSE atau NASDAQ.
Melansir Forbes, nilai dari pencatatan saham perdana aplikasi yang tenar dengan stikernya ini, diperkirakan mencapai lebih dari 1 triliun yen Jepang atau sekira USD10 miliar setara dengan Rp115 triliun jika mengacu kurs Rp11.500 per USD.
Line sangat populer di Asia, khususnya Jepang, dan memiliki lebih dari dua kali lipat basis pengguna sejak tahun lalu karena ekspansi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS). Saat ini, pengguna Line mendekati 500 juta, jauh lebih banyak daripada WhatsApp ketika diakuisisi oleh Facebook sebesar USD19 miliar pada Februari.
Dengan angka akuisisi WhatsApp-Facebook tersebut, maka para pengguna WhatsApp dihargai USD42 per pengguna. Namun, dengan IPO sebesar USD10 miliar pada Line, akan membuat setiap pengguna hanya dihargai setengah dari pengguna WhatsApp.
Akan tetapi, Line jauh berharga dari WhatsApp karena satu elemen penting, pendapatan dari penjualan stiker, sementara aplikasi Line gratis untuk di download. Pendapatan kuartal pertama Line tiga kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi USD144 juta.
Pertumbuhan penjualan berasal dari permainan dan pembelian barang-barang virtual dalam aplikasi, seperti stiker. Line juga mengenakan biaya bulanan pada perusahaan dan selebriti untuk mengirim pesan promosi lewat aplikasinya.
Saat ini, Line bersaing tidak hanya dengan WhatsApp, tetapi juga KakaoTalk, Kik, dan WeChat. Perusahaan teknologi dari seluruh dunia melihat manfaat besar jika mereka dapat membuat aplikasi messaging yang berfungsi ganda sebagai jaringan sosial dan platform e-commercemobile.
Line adalah anak perusahaan dari portal internet Korea Selatan Naver, pendirinya Lee Hae-Jin, menjadi miliarder tahun lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar