Salah satu cara efektif untuk menurunkan berat badan adalah mengontrol porsi makanan untuk kurangi asupan kalori Sebuah aplikasi mobile bernama Calorific dilengkapi foto makanan dengan 200 kalori yang akurat.
Aplikasi ini menampilkan foto 144 makanan dan minuman berbeda. Ide ini bisa membantu masyarakat untuk mengenali jumlah kalori yang dikonsumsi tanpa perlu repot mengecek label kemasan dan menghitung jumlah kalori.
Menurut news.com.au (18/11/2014) takaran 200 kalori dipilih karena kurang lebih mencukup 10 persen rekomendasi asupan kalori per hari untuk orang dewasa. Semua makanan telah diteliti, ditimbang, lalu difoto sehingga orang dengan mudah mencari berdasarkan bahan makanan, berat, atau tipe makanan.
“Belajar memahami kalori cukup rumit dan mengetahui berapa banyak kalori dalam makanan bisa lebih sulit. Calorific menunjukkan wujud makanan dengan kandungan 200 kalori,” jelas Calorific dalam intro aplikasinya.
Seperti dilansir Mirror (18/11/2014) dalam daftar ada sayuran dengan takaran 200 kalori seperti jamur (909 gram) dan lettuce (1,43 kg). Buah alpukat (125 g, setengah buah), blueberry (350 gram), dan pisang (224 g, satu setengah buah).
Kecuali buah dan sayur, camilan manis dan dessert juga ditampilkan. 200 kalori ada dalam setengah (42 g) Bluberry Muffin, satu Eclair cokelat (40 g), setengah donat (53 gram), dan sepotong pie (252 g). Sementara itu satu sendok (31 gram) selai kacang dan 194 gram saus tomat mengandung 200 kalori.
Aplikasi ini sendiri bisa diunduh pengguna iPad secara gratis gratis, tapi harus membayar 1,99 Pound (Rp 37.945) untuk mengakses semua gambar. Professor Linda Tapsell dari University of Wollongong menyatakan aplikasi yang langsung menampilkan makanan dengan kandungan 200 kalori sangat membantu masyarakat mencegah obesitas.
“Kelebihan berat badan bukanlah hasil kesadaran makan berlebih, tapi kurangnya prioritas mempelajari mengenai makanan dan minuman. Sejak awal mengenal nilai kalori dalam satu hidangan adalah awal yang baik,” tutur Professor Linda Tapsell, Discipline Leader in Nutrition and Dietetics kepada Sydney Morning Herald (18/11/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar