Kamis, 10 Juli 2014

Ingin Bahagia? Berhenti Main Facebook Selama 99 Hari

Dok: Timlo.net/ Istimewa.



GaplekNews - Sebuah kampanye disebuh “99 Days of Freedom” menantang para pengguna Facebook untuk mengambil sesi detoksifikasi dari jejaring sosial yang bersifat candu itu.
Akan tetapi, tidak semua orang memiliki apa yang diperlukan untuk tidak log in ke akun Facebook mereka selama tiga bulan dan tidak mengecek selfie, update status hubungan dan foto liburan teman mereka.
Kampanye ini, yang dirilis awal minggu ini, telah mendorong 2600 pengguna untuk berhenti mengunjungi Facebook. Gerakan ini merupakan respon terhadap penelitian mood yang dilakukan Facebook terhadap 700 ribu pengguna, kata Merjn Straathof, direktur seni di Just, agensi kreatif bermarkas di Belanda yang ada di balik “99 Days of Freedom.”
“Facebook adalah sebuah platform menakjubkan, kita benar-benar menjadi pengguna loyal dan k ami percaya bahwa ada banyak hal yang bisa kita sukai dari layanan ini,” katanya. “Tapi kami merasa bahwa manfaat emosi yang jelas dari jejaring sosial ini bila kita mengontrol penggunaannya,” tambahnya.
“Prediksi kami bahwa eksprimen ini akan menghasilkan lebih banyak pengalaman positif dan 99 hari dari sekarang, kita akan tahu apakah teori ini terbukti,” tambahnya dilansir dari ABC News.
Jika para pengguna rata-rata menghabiskan waktu 17 menit per hari di Facebok dan mengikuti tantangan ini, mereka akan memiliki waktu ekstra 28 jam kemerdekaan untuk melakukan aktivitas lain.
Menurut Straathof beberapa peserta mengeluhkan bahwa hari pertama terasa begitu berat, sementara yang lain meraka bahwa mereka lebih bahagia bisa menghabiskan waktu untuk membaca atau beraktivitas di luar.
“Hari pertama merupakan yang terberat. Saya selalu melihat aplikasi saya sebelum saya menghapusnya. Saya merasa kuat dengan terus melakukannya. Saya tahu saya bisa tetap kuat,” tulis seorang pengguna bernama Henderson Cunningham.
Seorang pria bernama Kurt menulis bahwa dia menggunakan masa rehat dari Facebook sebagai movitasi untuk berolahraga lebih baik.
“Saya mengunjungi gym lagi dan lebih banyak berolahraga,” tulisnya.
Apakah Anda berani mengikuti tantangan ini? Ataukah hal ini terasa seperti sebuah hukuman?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar